Comments

3-comments

PGRI, K3S DAN KKGA KECAMATAN KERUAK IKUT NAPAK TILAS

PGRI, K3S DAN KKGA KECAMATAN KERUAK IKUT NAPAK TILAS


Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80.Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kembali menggelar Napak Tilas.


Kegiatan ini diikuti oleh tiga kelompok dari Kecamatan Keruak, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Keruak, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru Agama (KKGA) Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Menariknya, Kepala UPT Dikbud Kecamatan Keruak juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga menambah semangat dan kebersamaan seluruh peserta. Dalam hal ini kelompok-kelompok ini mengambil 17 Kilometer.

PGRI, K3S dan KKGA Kecamatan Keruak Ikut Napak Tilas


Rute Perjalanan

  1. Start di Desa Pringgasela
    Peserta memulai perjalanan dari Desa Pringgasela (Tugu), sebagai titik awal sekaligus simbol keindahan alam dan budaya Lombok Timur.

  2. Menuju Jurit
    Dari Pringgasela, peserta bergerak menuju Desa Jurit, melintasi lanskap pedesaan yang indah.

  3. Desa Lendang Nangka
    Perjalanan dilanjutkan ke Desa Lendang Nangka yang menyuguhkan suasana pedesaan yang tenang.

  4. Belok Kiri Menuju Desa Danger
    Dari Lendang Nangka, peserta belok kiri menuju Desa Danger, titik penting yang menghubungkan berbagai wilayah.

  5. Perempatan Bagik Bontong
    Rute berlanjut menuju Perempatan Bagik Bontong, lalu memasuki Rumeneng dan Padamara.

  6. Menuju Jantuk
    Dari Padamara, peserta bergerak menuju Jantuk dengan pemandangan persawahan yang mempesona. Di titik ini, yel-yel semangat dari peserta mulai menggema.

  7. Arah Pancor Manis
    Perjalanan diteruskan dengan belok kiri ke Pancor Manis, kawasan khas Lombok Timur yang penuh makna.

  8. Bagik Longgek dan Gerbang
    Peserta melanjutkan perjalanan ke Bagik Longgek, keluar di Gerbang, lalu menuju Perempatan Pasar Pancor.

  9. Perempatan Lampu Merah (KUD Utama Depan)
    Dari pasar, peserta melintasi Perempatan Lampu Merah menuju Jalan Diponegoro.

  10. Menuju Kantor Bupati (Finish)
    Dari Jalan Diponegoro, peserta belok kiri ke Perempatan Seruni, dan akhirnya finish di Kantor Bupati Lombok Timur.




Makna Kegiatan

Napak Tilas 17 KM ini bukan sekadar olahraga, melainkan juga bentuk penghormatan kepada pahlawan bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan. Melalui rute yang melintasi berbagai desa dan landmark penting, kegiatan ini menghadirkan pengalaman mendalam, selaras dengan semangat perayaan HUT RI ke-80.

VIDEO NAPAK TILAS 2025 PGRI K3S KKGA KERUAK


Alasan Keikutsertaan PGRI, K3S, dan KKGA Kecamatan Keruak

  1. Motivasi dan Tujuan Partisipasi
    Keikutsertaan PGRI, K3S, dan KKGA Kecamatan Keruak dalam Napak Tilas 17 KM adalah wujud nyata komitmen terhadap nilai kemerdekaan, nasionalisme, dan kebersamaan.

  2. Persiapan dan Latihan
    Sebelum acara, anggota melakukan latihan fisik dan mental, memahami rute, serta menguatkan semangat persatuan demi mensukseskan kegiatan.

  3. Keterlibatan dan Semangat Anggota
    Sepanjang perjalanan, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, penuh semangat, sambil menyuarakan yel-yel “MERDEKA” yang menggema di sepanjang jalur.

  4. Mempererat Tali Persaudaraan
    Kolaborasi tiga kelompok guru bersama Kepala UPT Dikbud Keruak menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi antaranggota komunitas pendidikan.

  5. Penghargaan dan Pengakuan
    Harapan besar ditujukan agar regu-regu dari Kecamatan Keruak mendapat penghargaan atas semangat kebersamaan, bukan hanya atas capaian fisik.

  6. Refleksi dan Pembelajaran
    Setelah kegiatan, peserta saling berbagi pengalaman tentang kesan, tantangan, dan makna perjalanan, sehingga semakin tumbuh kesadaran untuk menjaga nilai perjuangan kemerdekaan.

  7. Dampak Positif bagi Komunitas
    Keterlibatan para guru menjadi teladan bagi siswa, memperkuat peran pendidikan dalam menanamkan nilai kebangsaan, persatuan, dan cinta tanah air.


Harapan

Diharapkan, keikutsertaan PGRI, K3S, dan KKGA Kecamatan Keruak bersama Kepala UPT Dikbud Kecamatan Keruak dalam Napak Tilas 17 KM ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi komunitas lain, untuk terus menggelorakan semangat kebangsaan, kebersamaan, dan persatuan dalam bingkai NKRI.


Video dokumentasi bisa dilihat di channel youtube Jalil Alaydrus:

https://youtu.be/FVSjL1MuC50?si=HtX0YY3aVcJByVm6


Nilai Rapor Tinggi, Skill Down: Apa yang Sebenarnya Sedang Guru Ajarkan?

Rapor Tinggi, Kemampuan Rendah: Apa yang Sebenarnya Sedang Kita Ajarkan?

Pernahkah siswa buka "Ruang Murid" pada "Platform Rumah Pendidikan"?

Masih banyak siswa yang belum mengenal platform "Rumah Pendidikan", padahal platform ini merupakan salah satu solusi yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Platform ini hadir untuk membantu siswa, guru, dan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sayangnya, hingga kini masih banyak yang belum memahami bahkan belum pernah mengaksesnya. Tak jarang, guru pun tidak pernah membuka platform ini, apalagi siswanya.

Bagaimana siswa bisa memiliki keterampilan dalam ilmu pengetahuan jika platform pembelajaran saja tidak pernah dimanfaatkan? Banyak siswa sebenarnya memiliki akses internet, tetapi yang mereka buka justru media sosial seperti YouTube, Facebook, TikTok, atau bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game.

Ironisnya, mereka sangat terampil saat bermain game, tetapi nilai akademiknya rendah. Misalnya, ketika diuji secara objektif, nilainya hanya 30, namun yang tertulis di rapor bisa mencapai 85. Fenomena ini benar-benar terjadi. Bukan hanya satu atau dua siswa, bahkan bisa dikatakan sudah menjadi hal yang umum. Nilai siswa terpaksa dilambungkan demi syarat naik kelas atau kelulusan.

https://rumah.pendidikan.go.id/ruang/murid

Saya masih ingat jelas suasana kelas di awal tahun 1998-an. Kala itu, mendapatkan nilai 7 di rapor sudah terasa membanggakan. Jika bisa meraih 8, itu sudah termasuk luar biasa. Hanya segelintir siswa yang berhasil mencetak angka 9, dan mereka betul-betul dikenal sebagai anak-anak pintar. Nilai-nilai itu bukan sekadar angka, tapi hasil dari kerja keras, kedisiplinan, dan pemahaman yang nyata. Guru-guru kami menilai dengan tegas, bahkan kadang tanpa kompromi. Tidak ada toleransi untuk siswa yang bermalas-malasan. Tinggal kelas adalah hal biasa, dan lulus adalah pencapaian, bukan hadiah.

Kini, situasinya jauh berbeda. Rapor siswa di zaman sekarang penuh dengan angka-angka indah: 85, 90, bahkan 98. Namun, apakah nilai-nilai itu benar-benar mencerminkan kemampuan? Banyak guru yang mengakui, mereka tidak lagi menilai secara murni. Tekanan dari berbagai arah membuat mereka "melunakkan" standar. Sekolah berharap semua siswa naik kelas demi data keberhasilan. Orang tua sering kali bereaksi keras saat anaknya mendapat nilai rendah. Sementara guru terjebak di tengah, berusaha mempertahankan integritas, namun juga ingin mempertahankan hubungan baik dengan semua pihak.

Akibatnya, angka di rapor menjadi sekadar formalitas. Nilai bukan lagi cermin dari proses belajar, melainkan simbol pencitraan. Siswa pun mulai terbiasa dengan keberhasilan instan—naik kelas tanpa perjuangan berat, lulus tanpa tantangan nyata. Bagi sebagian besar anak, nilai bagus sudah dianggap hak, bukan hasil. Sedikit demi sedikit, rasa bangga terhadap prestasi yang otentik mulai menghilang.

Situasi ini menjadi lebih jelas saat Indonesia mengikuti ujian internasional seperti PISA (Programme for International Student Assessment). Di sinilah kemampuan berpikir kritis, pemahaman bacaan, logika matematika, dan penerapan sains diuji. Dan sayangnya, hasil kita masih sangat rendah. Pada PISA 2022, Indonesia hanya mencetak skor 359 untuk membaca, 366 untuk matematika, dan 383 untuk sains. Skor ini menempatkan kita di peringkat 71 dari 81 negara. Dibanding rata-rata negara maju di kisaran 480-an, kita tertinggal sangat jauh.

PISA tidak bisa dimanipulasi. Ia tidak menilai seberapa banyak hafalan siswa, tapi seberapa dalam pemahaman mereka terhadap realitas, logika, dan solusi kehidupan nyata. Dan di sini kita sering gagal. Bukan karena anak-anak kita bodoh, mereka tidak. Tapi karena mereka dibesarkan dalam sistem yang lebih mengejar angka daripada makna, lebih menuntut hasil ketimbang proses.

Ironisnya, guru-yang seharusnya jadi penjaga kualitas pendidikan-sering kali berada dalam posisi sulit. Mereka tahu ada yang salah, tetapi dibatasi sistem. Tidak sedikit guru yang merasa lelah karena tuntutan administrasi dan standar penilaian yang justru menjauhkan mereka dari peran sejati sebagai pendidik. Ketika pendidikan lebih sibuk menyusun laporan ketimbang membimbing karakter, saat itulah nyala belajar benar-benar mulai padam.

Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa ketimpangan masih sangat terasa. Di daerah terpencil, banyak siswa masih belajar tanpa listrik, buku yang layak, atau akses internet. Sementara di kota, siswa sibuk mengejar les tambahan dan nilai rapor tinggi. Tapi saat duduk bersama di ujian standar global, semuanya diuji dengan pertanyaan yang sama-dan saat itu, kenyataan tak bisa ditutupi lagi.

Lalu, apa yang sebenarnya sedang kita ajarkan pada anak-anak kita? Apakah kita sedang mendidik mereka untuk berpikir dan bertumbuh, atau sekadar melatih mereka tampil bagus di atas kertas? Pendidikan bukanlah kompetisi mempercantik angka. Ia adalah proses panjang membentuk manusia yang mandiri, beretika, dan mampu memecahkan masalah. Jika kita hanya sibuk mencetak lulusan dengan rapor tinggi tapi kemampuan minim, maka kita sedang menciptakan generasi yang rapuh menghadapi tantangan masa depan.

Kini saatnya jujur melihat ke dalam. Sudah waktunya kita beralih dari budaya pencitraan ke budaya pencerahan. Pendidikan yang sejati lahir dari kejujuran, ketulusan, dan keberanian untuk mengubah sistem yang keliru. Mari bersama menciptakan ruang belajar yang jujur, bermakna, dan membebaskan. Bukan hanya untuk nilai hari ini, tapi untuk masa depan bangsa ini.

Berdasarkan data Programme for International Student Assessment atau PISA, Indonesia menempati peringkat ke-70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359. Baca Kompas

Hasil PISA terbaru adalah hasil dari studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022, yang dirilis pada Desember 2023. Penilaian seharusnya dilakukan pada tahun 2021, tapi terkendala pandemi COVID-19, pelaksanaannya mundur menjadi tahun 2022, dengan publikasi hasil pada tahun 2023 menurut Kompas.id. 

PISA 2025 akan dirilis pada tahun 2026. .......Baca


Penulis:

S. Abdul Jalil Al-Idrus, M.Pd.


Referensi:

  • OECD PISA 2018 & 2022 Results: https://www.oecd.org/pisa

  • Kemdikbudristek, Laporan Hasil Asesmen Nasional 2021

  • Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Evaluasi Sistem Penilaian dan Kelulusan Nasional

Peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H.Masjid Nurul Iman Selebung

Peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H.Masjid Nurul Iman Selebung


Peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H. Bersama Prof. Dr. KH. M. Zaidi Abdad, M. Ag., Guru Besar UIN Mataram, kita akan memperdalam pemahaman tentang pentingnya membumikan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ceramah ini akan membahas tentang bagaimana kita dapat menjadi manusia yang washatiyah (adil) dan Rahmatal lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Hari/Tanggal : Senin-Malam Selasa, 25 Maret 2025/25 Ramadan 1446 H Waktu : Setelah Sholat Tarawih Tempat      : Masjid Nurul Iman Selebung Ketangga,Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB

Facebook: @Jalil Al Idrus

RIWAYAT PENDIDIKAN: 1. SDN dan MI Nurul Ulum Betoyoguci Manyar Gresik tamat tahun 1982 2. MTs Assa’adah Bungah Gresik tamat tahun 1985 3. MA Assa’adah Bungah Gresik tamat tahun 1988 4. IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Syari’ah (S1) tamat tahun 1993 5. IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dirasah Islamiyah (S2) tamat tahun 1998 6. UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dirasah Islamiyah (S3) tamat tahun 2014 PENGALAMAN PEKERJAAN : 1. Guru honorer di SMUN 11 Ketintang Surabaya dan SMKN Jemursari Wonocolo Surabaya (1993 - 1995) 2. Tenaga honor pada Kantor Pusat IAIN Sunan Ampel Surabaya di P3M (1993 - 1994) 3. Dosen Luar Biasa Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an Buduran Sidoarjo (1994 - 1996) 4. Tenaga honor pada Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya (1994 - 1997) 5. Direktur LPTKA Ulul Albab IAIN Sunan Ampel Surabaya (1993 - 1997). 6. Capeg pada Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel cabang Mataram (1997 - 1998) 7. Tenaga pengajar Jurusan Syari’ah STAIN Mataram (1998 - 1999) 8. Dosen pada Jurusan Syari’ah STAIN Mataram (1999 - 2004) 9. Pjs.Sekretaris P3M STAIN Mataram (1999 - 2000) 10. Ketua Laboratorium Al Qur’an STAIN Mataram (2002 - 2004) 11. Ketua Program Studi Ekonomi Islam Jurusan Syari’ah STAIN Mataram (2002 - 2006) 12. Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Mataram (2006 - 2010) 13. Dosen Tetap Fakultas Syari’ah IAIN Mataram (2004 - dilantik) 14. Dosen Luar Biasa STAII Bagu Lombok Tengah (1999 – 2001 ) 15. Dosen Luar Biasa Akademi Pariwisata Mataram (1999 – 2001) 16. Dosen Luar Biasa STIKES Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah (2007 - 2010) 17. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana STIE 45 Mataram (2007) 18. Plt. Wakil Rektor 1 IAIN Mataram (Februari – Agustus 2015 ) 19. Dosen Pascasarjana IAIN Mataram (2015-sekarang). 20. Guru Besar (Profesor) 2025.


Sumber : Facebook @Fitriani Dewi


Sumber utama: Foto Pemateri
https://ntb.kemenag.go.id/baca/1594558320/profil-kepala-kanwil-kementerian-agama-provinsi-ntb-tahun-2020



Seleksi Tilawatil Qur'an & Hadist (STQH) Tingkat Desa di Desa Selebung Ketangga

Pembukaan Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur'an & Hadist (STQH) Tingkat Desa di Desa Selebung Ketangga: Pembukaan Meriah dan Diawali dengan Pawai Alagoris

Selebung Ketangga, WartaDesa 13/11/2024- Pelaksanaan STQH (Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits) Tingkat Desa Selebung Ketangga pada hari pertama dimulai dengan pendaftaran peserta yang dikelola oleh panitia, yang kemudian dilanjutkan dengan Pawai Alagoris. Pawai ini diikuti oleh seluruh peserta STQH serta masyarakat setempat, dan menjadi simbol semangat religiusitas serta ukhuwah Islamiyah dalam menyambut pelaksanaan acara.

Secara keseluruhan pawai alagoris ini, rangkaian acara tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan meningkatkan semangat kolektif dalam memperdalam ajaran agama Islam, khususnya dalam konteks Tilawatil Qur'an dan Hadits.

Pawai Alagoris

Pelaksanaan STQH (Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits) tingkat Desa Selebung Ketangga dimulai dengan penuh semangat pada hari pertama. Acara dibuka dengan pawai alagoris yang diikuti oleh seluruh peserta STQH dan Siswa SDN 1,2,3 yang berada di Desa Selebung Ketangga, selain itu hadir juga dari siswa Raudatul Athfal (RA) Haska Khafilah, Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad NWDI Gon Luek, MTs NWDI Selebung Ketangga, Karang Taruna, PKK, serta Mahasiswa Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dan Universitas Hamzanwadi Selong yang sedang KKN yang berlokasi di Desa Selebung Ketangga. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan semangat religiusitas, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar peserta dan masyarakat. Pawai ini dibuka langsung oleh Purn. Ratnawang selaku Kepala Desa Selebung Ketangga.  https://www.facebook.com/reel/891111603166910

Pawai Alagoris

Pada malam pembukaan, acara dihadiri oleh seluruh jajaran Muspika Kecamatan Keruak, bersama tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) dari Desa Selebung Ketangga. Pada malam hari, acara pembukaan resmi STQH berlangsung dengan dihadiri oleh seluruh unsur Muspika Kecamatan Keruak, bersama dengan Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) Desa Selebung Ketangga. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini mencerminkan dukungan dan partisipasi aktif dalam acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kecintaan terhadap Al-Qur'an dan Hadits di tingkat desa.

Pada malam hari Kamis, 11 Jumadil awal 1446 H / 13 November 2024. Acara dibuka dengan rangkaian acara, diawali dengan pembacaan Basmalah dipandu oleh S. Abdul Jalil Al Idrus, M.Pd selaku MC. Kemudian Pembacaan Kalam Ilahi oleh Ust. Nurullah, S,Pd.I.,Gr.  Berlanjut dengan membaca Sholawatun Nahdatain yang dimpin oleh Ust. Abdurrahman, QH. Kemudian menyanyikan lagu indonesia raya diikuti oleh semua yang hadir. Kemudian setelah itu menyanyikan Mars MTQ oleh anak-anak dari berbagai TPQ. 

Pembukaan Acara STQH Tingkat Desa di Desa Selebung Ketangga

Kemudian laporan dari Ketua Panitia STQH sekaligus Ketua LPTQ Desa Selebung Ketangga oleh Jabar, S.Ap., MAp. (Sekdes) yang memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan sambutan dari Purn. Ratnawang Selaku Kepala Desa Selebung Ketangga. Dalam sambutannya ia mengemukakan bahwa pelaksanaan STQH ini adalah Desa Selebung Ketangga adalah desa yang mengadakan STQH pertama kali di lingkup kecamatan Keruak. Besar harapan dengan kegiatan semacam ini akan meningkatkan pemahaman serta kecintaan terhadap Al-Qur'an dan Hadits di tingkat desa. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan do'a bersama yang dipimpin oleh H. Ahmad Fathanah, S.HI, M.H. Selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Keruak, memohon keberkahan dan kelancaran untuk seluruh rangkaian acara. 


Setelah do'a acara berlanjut dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Dewan Hakim yang berisi penunjukan hakim-hakim yang akan memimpin jalannya lomba STQH. Pembacaan SK Dewan Hakim ini penting untuk memberikan kejelasan mengenai pengawasan dan penilaian lomba.

Selanjutnya, Mamiq Sa'i selaku Ketua LPTQ Kecamatan Keruak melakukan pengukuhan terhadap Dewan Hakim secara resmi. Pengukuhan ini menandakan bahwa Dewan Hakim siap melaksanakan tugasnya dalam menilai setiap peserta dengan penuh amanah dan objektivitas.

Foto Bersama Dewan Hakim STQH Tingkat Desa Selebung Ketangga

Selanjutnya, Mamiq Sa'i selaku Ketua LPTQ Kecamatan Keruak memberikan arahan dan support untuk melaksankan kegiatan ini dengan juknis yang sudah ditetapkan, baik anggaran dan sistematisnya. Ia juga berharap untuk selalu menanamkan nilai-nilai Qur'ani kepada anak-anak penerus bangsa.Besar harapan sesuai dengan tema yang tertulis.

Setelah rangkaian acara tersebut, acara ditutup dengan mengucapkan kalimat hamdalah dipandu oleh MC. (S. Abdul Jalil Al Idrus)

Jalil Alaydrus

Hasil penelusuran

Cari Blog Ini

Blog Archive

SEARCH

Made with Love by

Made with Love by
Grid Mag Template is Designed Theme for Giving Enhanced look Various Features are available Which is designed in User friendly to handle by Piki Templates Developers. Simple and elegant themes for making it more comfortable

Blogger templates

Section Background

Section Background
Background image. Ideal width 1600px with.

Text Widget

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Labels

Pages - Menu

Featured Section

Most Recent